Persembahan dari saya

Selasa, 30 November 2010

Memahami Terjadinya Kanker

Begitu mendengar vonis kanker, banyak orang seakan mendengar lonceng kematian. Kanker memang penyakit paling unggul dalam merenggut usia karena sel-sel abnormalnya yang tumbuh tak terkendali dapat menyebar ke seluruh tubuh dan merusak sel-sel normal di sekelilingnya.

Saat ini sedikitnya ada sekitar 200 jenis kanker. Namun, karakteristik dari semua kanker itu sama saja, yakni pertumbuhan dan penyebaran sel-sel abnormal yang tak terkendali. Mengapa kanker bisa berkembang pada seseorang dan tidak pada yang lain, hal itu belum diketahui sepenuhnya.

Para peneliti menduga, 5-10 persen kanker mungkin diwariskan. Artinya, penyakit ini diturunkan oleh suatu generasi ke generasi berikutnya melalui gen yang tidak normal. Namun, dalam sebagian besar kasus, kanker berkembang melalui serangkaian tahapan kompleks yang sering meliputi paparan berlebihan karena karsinogen (zat penyebab kanker), seperti tembakau atau matahari.

Karsinogen dipercaya menyebabkan terbentuknya radikal bebas, yang dapat merusak untaian molekul-molekul DNA pembawa informasi tentang cara reproduksi. Begitu ada DNA yang mengalami kerusakan, sel kanker bisa terbentuk.

Oleh karena itu, salah satu cara untuk mencegah kanker adalah dengan mengurangi paparan pada apa pun yang merangsang pembentukan radikal bebas, termasuk makanan kaya lemak, tembakau, dan alkohol.

Kanker bisa berkembang dalam beberapa bentuk, yakni:

Karsinoma
Ini merupakan kanker yang berasal, baik dari permukaan tubuh luar maupun dalam, seperti kanker kulit dan kanker usus besar.

Sarkoma
Sarkoma adalah kanker yang berkembang dalam jaringan pendukung tubuh, seperti tulang dan otot.

Limfoma
Disebut limfoma bila kanker itu berasal dari kelenjar limfa atau getah bening dan sistem kekebalan tubuh.

Leukemia
Leukemia berasal dari sumsum tulang dan terdapat dalam aliran darah.

Segar TANPA ac

Villa Permata Harapan, salah satu perumahan ternama di Makassar. Perumahan ini memberi kenyaman yang luar biasa. Nasabah yang tinggal di perumahan ini akan menikmati kenyamanan.
Keindahan tidak hanya dilihat di dalam kom- pleks, akan tetapi di luar pun sa-ngat memesona. Apalagi, suasana tropis dengan konsep minimalis modern. Keindahan inilah menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi warga peruma-han Villa Permata Harapan.
Direktur PT Espiri Tirta Kencana, Erwansyah SE menuturkan, konsep asri minimalis dalam kompleks memberi nuansa alam yang menyejukkan. Tidak hanya itu, perusahaan yang telah membangun sejumlah lokasi ini juga memadukan arsitektur gaya modern dan minimalis. Tampak indah nan nyaman dinikmati setiap penghuni. Begitupula, udara segar dapat dirasakan penghuni.
“Konsep ini akan menghemat alat kelistrikan. Terutama kipas angin dan AC. Sebab perumahan yang kami kembangkan sengaja dibuatkan sejumlah ruang terbuka seperti jendela dan pentilasi untuk pertukaran udara,” paparnya.
Menurutnya, lingkungan yang nyaman memberikan ketenangan setiap penghuni. Se-perti kemanan dan kebersihan kompleks. Dimana user akan lebih mengutamakan kenyama-nan dalam memilih hunian. Se-telah itu barulah kualitas dan lokasi yang dianggap strategis. Pertimbangan itulah, diakuinya, sehingga perumahan yang ditawarkan menjadi idaman bagi penghuni.
“Kami memberikan pelaya-nan terbaik kepada user. Penghuni tak merasa menyesal jika membeli hunian semacam itu. Sebab semua yang menjadi kebutuhan user telah disediakan,” tandasnya.

Kamis, 21 Oktober 2010

Indonesia-Korea Bicarakan Kerja Sama Pendidikan Kejuruan

Seminar mengenai Pendidikan Kejuruan Antara Indonesia dan Korea di Jakarta pada Kamis (14/10), menjadi perintis penting kerja sama antara kedua negara mengenai kemajuan pendidikan kejuruan.

Menurut Presiden Institut Penelitian Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Korea (KRIVET) Prof Dae-Bong Kwon, seminar ini diharapkan menjadi jembatan bagi hubungan kedua negara secara lebih jauh dalam bidang pendidikan dan bursa kerja.

Kwon mengatakan, Korea menjadi negara yang maju serta perekonomiannya semakin berkembang karena sumber daya manusia serta penyaluran kinerjanya efektif bagi pembangunan di negerinya.

"Pendidikan kejuruan membuat siswa memiliki keahlian khusus dan kami menyalurkan hal itu kepada pekerjaan yang tepat," ujarnya.

Sementara dosen ekonomi Universitas Indonesia Dr Riani Rachmawati memaparkan mengenai permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia di bidang pendidikan kejuruan.

Menurut dia, kurangnya akses, fasilitas, keuangan serta informasi yang ada di masyarakat daam hal pendidikan membuat siswa di Indonesia kurang dapat berkompetisi.

"Pendidikan yang rendah serta kurangnya pelatihan membuat Indonesia tertinggal dalam kompetisi persaingan kerja, padahal jika diasah lebih baik pasti menjadi yang terdepan," ujarnya.

Ketua Program Kejuruan Universitas Indonesia, Dr Muhammad Hikam, mengatakan, akan memberi kesempatan kepada siswa berprestasi dari sekolah kejuruan untuk belajar di Universitas Indonesia tanpa melalui tes.

Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Ditjen Mandikdasmen, Dr Joko Sutrisno menyatakan Indonesia harus banyak belajar dari Korea karena negara itu mampu menyesuaikan lowongan tenaga kerja dengan pendidikan kejuruan kepada pekerjaan yang tepat.

"Selain itu, kami juga telah mengadakan program untuk membuat siswa tertarik masuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Salah satunya mengadakan program pra-kejuruan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) agar para siswa mengenal SMK," ujar Joko.

Menurut dia, SMK sekarang berbeda dengan lima-sepuluh tahun lalu. SMK yang dikenal sering tawuran atau berkelahi telah berubah sejak pemerintah memperbaiki waktu belajar SMK menjadi lebih panjang dan mengisinya dengan hal-hal positif dan menguntungkan.

Pada acara tersebut, pemerintah Korea merencanakan akan mengadakan kerjasama bidang pendidikan kejuruan serta memberi bimbingan dan memperluas lahan pekerjaan bagi para lulusan sekolah kejuruan Indonesia di Korea.

ANTARA|GLOBAL|Jakarta